Musim Untuk Melihat dan Berjaga-jaga
Dalam musim Ayin ini – suatu musim mata yang tercelikkan, suatu mata air – air yang mengalir tiada henti yakni para pelihat yang mengerti suara-suara dari surga dengan pengertian ilahi. Inilah musim untuk sepenuhnya setuju (in agreement) dengan Tuhan. Untuk meraih destiny kita, kita harus mengampuni semua luka-luka masa lalu dan membawa rekonsiliasi dalam hati nurani kita kepada sesama, diri sendiri juga kepada Tuhan. Para Nabi/Pelihat dan Para Penjaga Allah akan memasuki suatu dunia penglihatan dan pengertian ilahi yang baru. Kini Tuhan sedang mengatur pertemuan-pertemuan ilahi dan hubungan-hubungan ilahi yang baru. Ia sedang mencurahkan mimpi-mimpi dan penglihatan dalam ukuran yang semakin meningkat.
“Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.” - 2 Tawarikh 16:9
Inilah tahun dimana lawatan “malaikat pembawa pesan api” akan meningkat secara drastis. Bapa di surga sedang mengangkat kita keluar dari hal-hal yang lama dan mengubah kita untuk memasuki dunia supranatural yang mustahil, menuju “terobosan” yang tak dapat diduga dan yang tak terbatas. Tuhan akan membuat sungai pengurapan mengalir seperti “mata air” dalam musim “ayin” ini dari dalam roh kita untuk memuaskan mereka yang haus dan lapar (Yohanes 7:38).
Ia (Tuhan) akan membuat segala sesuatu tepat pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati manusia. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. – Pengkhotbah 3:11-12
Daniel ialah pria yang luar biasa dengan hikmat ilahi. Ia mampu memasuki dunia pewahyuan Allah. Ia mendapatkan begitu banyak wawasan tentang masa depan yang harus dimateraikan hingga akhir jaman. Kita hidup di masa dimana manusia dapat mampu untuk naik tetapi juga turun, menyelidiki surga dan menerima pengetahuan akan cara-cara dari Tuhan.
“Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, & meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” – Daniel 12:4
Lihat, Dengarkan dan Perkatakan
Dalam hikmat yang dimilikinya, Daniel tahu bagaimana untuk memperkatakan, mendeklarasikan dan meminta pengampunan. Daniel dapat berdoa hingga ia mengalami terobosan, menerima kuasa, dan menerima pewahyuan dan pengetahuan akann hikmat. Doa profetik adalah gerbang memasuki dunia rohani penglihatan dan pewahyuan. Daniel didatangi oleh malaikat Gabriel dalam dunia penglihatan. Gabriel memberi Daniel akal budi akan pengertian rohani. Oleh karena itu, pada musim ini kita akan belajar bagaimana bekerja sama dengan para malaikat yang akan menjadikan mata hati kita menjadi terang.
“…Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya.” – Efesus 1:16-19
“Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN, Allahku, permohonanku bagi gunung kudus Allahku, sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: “Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti.” – Daniel 9:20-22
Kita takkan mencapai pintu surgawi (Wahyu 4:1) yang terbuka bagi kita pada musim ini sampai kita terus-menerus mendesak dalam doa kita. Kita harus dapat melihat tangan kita terangkat untuk meminta pertolongan Tuhan, menyerahkan segala ketidakmampuan kita kepada anugerah-Nya dan melihat tangan Tuhan yang teracung kepada musuh-musuh jiwa kita dan pedangNya turun untuk melawan musuh-musuh kita sebagai ganti kita. Ini adalah musim untuk memberkati orang-orang yang menganiaya kita dengan kasih, anugerah, dan rahmat. Para balatentara surga yang menyertai kita jauh lebih banyak dibanding mereka yang mengepung kita dengan maksud jahat.
Berdoa profetik akan membebaskan kita dari rasa takut dengan membuka mata kita untuk melihat, sementara di saat yang sama, ketetapan profetik yang kita lepaskan akan membutakan para musuh kita dan menempatkan mereka untuk mendapat belas kasihan kita. Kita akan menuntun mereka yang memusuhi kita menuju keselamatan sehingga mata mereka akan terbuka terhadap Firman Tuhan. Inilah musim untuk melihat, mendengar dan memperkatakan.
Berdoa profetik akan membebaskan kita dari rasa takut dengan membuka mata kita untuk melihat, sementara di saat yang sama, ketetapan profetik yang kita lepaskan akan membutakan para musuh kita dan menempatkan mereka untuk mendapat belas kasihan kita. Kita akan menuntun mereka yang memusuhi kita menuju keselamatan sehingga mata mereka akan terbuka terhadap Firman Tuhan. Inilah musim untuk melihat, mendengar dan memperkatakan.
"Ketika pelayan abdi Tuhan bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?” Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.” Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: “Butakanlah kiranya mata orang-orang ini.” Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa. Kemudian berkatalah Elisa kepada mereka: “Bukan ini jalannya dan bukan ini kotanya. Ikutlah aku, maka aku akan mengantarkan kamu kepada orang yang kamu cari.” Lalu diantarkannya mereka ke Samaria.
Segera sesudah mereka sampai ke Samaria berkatalah Elisa: “Ya TUHAN, bukalah mata orang-orang ini, supaya mereka melihat.” Lalu TUHAN membuka mata mereka, sehingga mereka melihat, dan heran, mereka ada di tengah-tengah Samaria. Lalu bertanyalah raja Israel kepada Elisa, tatkala melihat mereka: “Kubunuhkah mereka, bapak?” Tetapi jawabnya: “Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka.” Disediakannyalah bagi mereka jamuan yang besar, maka makan dan minumlah mereka. Sesudah itu dibiarkannyalah mereka pulang kepada tuan mereka. Sejak itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel.” – 2 Raja-Raja 6:15-23
Belas kasihan Elisa menang melawan penghakiman. Anugerah yg besar akan menuntun kita pada kemenangan. Raja Israel ingin membunuh musuhnya, namun Elisa mengarahkan ulang fokusnya. Perkataan Tuhan yang diurapi takkan kembali dengan sia-sia namun akan melaksanakan tugasnya. Para malaikat meresponi perkataan Allah yang telah diucapkan.
“Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya. Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya. Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!” – Mazmur 103:20-22
Persiapkanlah Hati Anda Untuk Menepi dan Melihat Masa Depan Anda
Persiapkanlah hati anda untuk menepi dan melihat masa depan anda. Lalu perkatakan apa yang anda lihat dan dengar di dalam doa anda itu agar anda dapat mengalami “destiny” di dalam pertemuan anda dengan nyala api Tuhan di semak duri yang terbakar. Api kemuliaan Tuhan turun untuk membersihkan dan menyucikan. Ia adalah Tuhan yang luar biasa cemburu yang layak untuk dihormati. Api kudusNya melepaskan baptisan api dan membawa kita kepada Roh kekudusan. Hadirat Tuhan adalah api yang menghanguskan yang menghasilkan kebenaran, damai sejahtera, dan pengertian-pengertian rohani yang baru. Siapakah di antara kita yang dapat hidup dengan penampakan apiNya yang terus-menerus menghanguskan?
”Siapakah di antara kita yang dapat tinggal dalam api yang memakan habis ini? Siapakah di antara kita yang dapat tinggal dalam perapian yang abadi ini?” Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan.” – Yesaya 33:14-15
…dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi bersama Yesus sebagai bukit batu dan menara perlindungannya.” – Yesaya 33:16
Jika kita menghormati Tuhan di dalam segala perkataan dan perbuatan kita, kebutuhan kita akan disediakan menurut kekayaan di dalam kemuliaanNya. Semakin kita mengenal Tuhan, maka kita akan semakin menghormati, menghargai dan takut akan Dia.
“Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN.” – Yesaya 11:2
Saat ketujuh Roh Allah membakar kehidupan kita dengan hadirat kudus-Nya, kita akan bersuka di dalam takut dan gentar akan Tuhan. Kita akan berhenti menghakimi keadaan dan orang lain melalui mata jasmani kita. Kita akan mulai melihat ke dalam alam roh. Kita takkan lagi membuat keputusan berdasarkan apa yang kata orang atau apa kita dengar dari orang lain, tapi kita akan mulai mendengar apa yang Roh Kudus katakan. Saat kita berpakaian kebenaran dan berikat-pinggangkan kesetiaan, kita akan memberi kemurahan bagi orang-orang yang lemah dan membuat keputusan yang adil bagi mereka yang kurang beruntung dan yang tertindas. Maka kata-kata kasih kitaakan membawa kekuatan dan otoritas yang akan menghukum kesalahan orang-orang fasik. (Yesaya 11:3-4)
Api menyingkapkan hati. Kita harus merangkul api dan mengijinkan api membakar setiap dosa dan luka hati. Api Tuhan akan membersihkan hal-hal seperti kecemburuan, segala luka hati, kesedihan, kekecewaan dan dukacita yang disebabkan oleh pengkhianatan, yamg membawa pada kemarahan terpendam yang tak berujung dan segal akar kepahitan. Tetapi pengampunan akan melepaskan pengurapan kesembuhan dan membawa kita semakin dekat menuju “destiny” kita.
Teruslah Menjaga Kemurnian Hati Anda
Alkitab berkata, jagalah hati kita dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Dengan membuka hati kita bagi api Tuhan untuk menyelidikinya, maka kita akan disembuhkan dari masa lalu kita dan melangkah menuju “destiny” kita dengan berkemenangan.
"Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia." – Yohanes 2:23-25
Roh Kekudusan akan mengubah hati kita kepada pertobatan dan pemulihan.
”Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Tuhan itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu.” – 2 Korintus 7:11
Tuhan menyingkapkan masa depan kita agar kita dapat bersungguh-sungguh berdoa untuk menghadirkan masa depan ke masa kini kita.
Tuhan memurnikan kita, tidak dengan perak, namun dalam dapur kesengsaraan demi kepentingan pekerjaanNya. Hal ini akan memberikan jaminan namaNya tidak akan tercemar dan bahwa kemuliaanNya akan dapat berdiam atas kita saat kita berjalan dalam Roh kekudusan.
Saya terbangun oleh suara Tuhan yang berkata, “Kayu, rumput kering atau jerami…” Roh Kudus menunjukkan pada kita area-area dalam hidup kita yang harus bertobat atau berubah. Api Tuhan akan menghabiskan semua pekerjaan yang masih kita lakukan dalam daging, yang tidak berasal dari Tuhan, yang adalah Roh.
“Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.” – 1 Korintus 3:12-15
Seperti Halnya Musa, Akan Ada Perubahan dari hanya Sekedar Mendengar Perkataan Tuhan tetapi Menjadi Melihat Rancangan-Rancangan Tuhan
Pelayanan para pelihat dan para penjaga akan membawa satu perubahan besar dari hanya sekedar mendengar perkataan Tuhan tetapi menjadikan mampu melihat rancangan-rancangan Tuhan di dalam mimpi dan penglihatan. Jauh lebih mudah untuk mengingat sesuatu yang kita lihat/visual ketimbang perkataan yang kita dengar. Kita ialah makhluk visual. Sangat penting untuk mempelajari bahasa Roh yang simbolis dan yang berupa kiasan.
Musa berdiam dan menggembalakan domba-dombanya di padang gurun. Ini adalah tempat yang sama dimana kita mendapati diri kita berada selama 10 tahun terakhir. Tapi pengembaraan Musa akhirnya membawanya ke Gunung Horeb, Gunung Tuhan. Sekarang kita sedang memulai suatu siklus 10 tahun-an/dekade yang baru dan mendapati diri kita berada di puncak gunung bersama Tuhan.
Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Musa dari tengah semak duri yang terbakar. Pertama ia melihat, lalu memperhatikan – semak itu terbakar, namun tidak hangus. Kita telah melewati apinya Tuhan bertahun-tahun belakangan ini. Api itu telah menghanguskan kayu, rumput kering dan jerami dalam hidup kita.
Api itu juga telah memurnikan hati kita dan membersihkan tangan kita agar kita sekarang dapat menerima dan membawa berkat-berkat Tuhan. Banyak dari kita mendapati diri kita ada di dalam tungku yang telah dipanaskan 7x lebih panas oleh musuh-musuh kita. Tungku kesengsaraan ini telah menghancurkan semua kekuatan kita sendiri namun demikian telah meninggalkan kita bersama dengan orang ke-empat yakni Yesus Kristus, yang tertanam di dalam kedalaman roh kita. Dan sekarang kita belajar mengetahui bahwa musuh-musuh kita sesungguhnya dipakai oleh Tuhan untuk bekerja demi kebaikan kita. Karena itu inilah musim untuk memberkati musuh-musuh anda, orang-orang yang telah menganiayamu.
“Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Tuhan, yakni gunung Horeb. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata: “Baiklah SEKARANG aku menyimpang ke sana untuk MEMERIKSA penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?” Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: “Musa, Musa!” Ia telah menyetel telinga kita untuk mendengar suaraNya. Kini Roh Kudus akan memfokuskan mata kita untuk melihat Tuhan di dunia Roh yang tidak terlihat.
Dan kemudian Musa menjawab, “Ini aku.” (Teguhkanlah hati anda! Anda tidak dilupakan, Tuhan tahu dengan pasti dimana ia berada).
Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” Musa mengerti bahwa ia baru saja diperkenalkan dengan api dan siapa Tuhan sebenarnya. Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah” – Keluaran 3:1-6
Ketika Musa pertama kali berjumpa dengan Tuhan, sebelum api bekerja, ia takut untuk menatap wajah Tuhan yang indah. Musa menyembunyikan wajahnya dengan rasa malu di hadapan Tuhan yang kudus. Setelah api memurnikan Musa hingga tuntas, Tuhan dapat bertemu muka dan muka dengannya, dan memanggilnya sahabat. Membangun suatu persahabatan yang intim menuntut hati yang terbuka dan kemampuan untuk berbagi rahasia. Musim ini, Tuhan akan membagi rahasia dan misteriNya kepada sahabat-sahabatNya, para nabi, para penjaga dan para pelihat. Ini sungguh luar biasa.
Tuhan Memberikan Suatu Visi yang Jelas Saat Ia Melepaskan Suatu Tatanan Baru
Doa Hana yang tanpa henti membuat Tuhan mengingat Hana dan menyembuhkan kemandulannya. Tuhan memberinya lebih dari hanya seorang anak laki-laki yang dinamakan Samuel tetapi Ia memberinya seorang nabi dan pelihat bagi suatu bangsa.
Tuhan muncul di hadapan Samuel di alam penglihatan dan memanggil namanya. Saat itu Eli sudah tua dan matanya kabur, dan penglihatanpun jarang. Tuhan memberi visi yang jelas saat Ia melepaskan suatu tatanan baru. Generasi yang lebih tua, meski telah lewat masanya, mampu untuk memberi kunci-kunci hikmat bagi generasi berikutnya. Eli menyuruh Samuel untuk tidur dan menanti datangnya Tuhan. Akuilah hadirat Tuhan saat Ia datang, dan perkatakan bahwa telinga anda siap untuk mendengar suaraNya.
”Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.” – Galatia 4:19
“Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.” – Hosea 10:12
Doa syafaat profetik akan melepaskan pewahyuan dan wawasan perihal bagaimana dan apa yang harus didoakan untuk mendapatkan jawaban yang kita perlukan.
”Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani.” – Kisah Rasul 4:30-31
Baik Musa dan Samuel berkata pada Tuhan, “Ini aku Tuhan!” Saya yakin inilah saatnya bagi kita untuk berseru pada Tuhan, “Ini aku Tuhan! Persiapkan aku, murnikan aku, dan utuslah aku ke bangsa-bangsa.”
Tuhan mencoba membaringkan kita agar kita masuk ke dalam tempat peristirahatan kita sehingga Ia dapat mendatangi kita dalam alam roh. Kita selalu sibuk dan mencoba untuk melakukan segala“perbuatan-perbuatan” manusia ketika Ia memanggil kita. Tuhan ingin agar kita berdiam di dekat tabut hadiratNya agar kita dapat mendengar suaraNya, mengalami kasih mesraNya, dan melihat visi-visi masa depan kita. Saat kita menepi dan memasuki tempat peristirahatan, Ia akan membangun tempat peristirahatanNya di dalam kita. Tuhan berdiam di atas pujian-pujian umatNya.
Tuhan mendatangi Samuel dalam dunia penglihatan dan memanggil namanya. Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
Tuhan memberikan suatu visi yang jelas saat Ia melepaskan suatu tatanan yang baru.
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya. Pada waktu itu Aku akan menepati kepada Eli segala yang telah Kufirmankan tentang keluarganya, dari mula sampai akhir. Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka! Sebab itu Aku telah bersumpah kepada keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan dihapuskan dengan korban sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya.”
Eli mendengar bahwa Tuhan akan menghukum keluarganya karena kesalahan mereka, namun ia tetap tidak bertobat. Namun dalam tatanan yang baru, Samuel mendengar dan melihat rencana-rencana Tuhan.
Inilah Waktunya Untuk Menanti dan Berjalan Dalam Hadirat Tuhan
Alkitab penuh dengan pewahyuan yg Tuhan berikan melalui mimpi, penglihatan, dan nubuatan. Kita harus belajar untuk menunjukkan bahwa diri kita layak, agar kita dapat bertindak dalam Roh pengertian. Kita harus berlimpah-limpah di dalam roh pada masa kini dengan kian meningkatnya kewaspadaan spiritual, baik yang baik maupun yang jahat. Kita harus belajar dari Roh Kudus untuk membedakan keduanya dan memiliki karakter untuk menolak iblis dan memilih kebenaran.
“Dan meminta kepada Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang…” – Efesus 1:17-18
Hadirat Tuhan yang nyata yang berdiam di dalam kita akan memampukan kita untuk melakukan hal-hal yg mustahil. Kita harus mengikuti doa yang diucapkan oleh Musa dalam Keluaran 33:13-16. Musa meminta kepada Tuhan untuk menunjukkan jalan-jalanNya. Jika kita mampu melihat masa depan kita dan mengerti jalan-jalan yang Tuhan ingin kita lalui, kita akan berhasil. Inilah waktunya untuk melihat anugerah dan perkenanan Tuhan berdiam atas kita dalam alam kemuliaan. Bagian dari mengenal Elohim adalah dengan melihat kemuliaanNya nyata di dalam kita dan melalui kita. Apakah kita sungguh telah benar-benar mengenal Tuhan apabila kita tidak berjalan bersamaNya?
“Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia [perkenanan] di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu.” Lalu Ia berfirman: “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.” Berkatalah Musa kepada-Nya: “Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?”
Inilah waktunya untuk menepi dan beristirahat dan menanti dalam hadirat Tuhann hingga kita dipenuhi dengan kuasaNya. Kita harus terhubung dan melepaskan Kerajaan Tuhan yang kini telah dinyatakan dalam setiap hati kita. Kasih terhadap Tuhan dan sesama akan menunjukkan hadiratNya yang nyata dan kebenaran akan Injil Kerajaan. - Barbie Breathitt
No comments:
Post a Comment