Wahai Para Penyembah Tuhan,
Engkau harus menciptakan suara untuk membawa perubahan ketika engkau menyembah….
Harus terjadi suatu perubahan dalam bentuk penyembahan baik secara korporat maupun individu. Karena kini adalah waktunya di mana kita sebaiknya “membuat suara” pada saat kita berkumpul untuk menyembah. Menyembahlah dengan melepaskan suara baik engkau datang secara korporat maupun pribadi. Karena pada saat engkau datang, engkau harus dapat naik ke atas dan berbicara dengan tegas ke dalam atmosfir alam rohanimu dengan petunjuk-petunjuk profetik yang engkau telah terima untuk membuat perubahan. Penyembahan dengan suara sangatlah penting pada saat-saat transisi seperti sekarang ini. Bukalah tingkap-tingkap langit dengan penyembahan dan puji-pujianmu dan dapatilah suara Tuhan, lalu perkatakanlah dengan penuh otoritas pada atmosfir rohanimu. Biarkan angin Roh membawa suaramu itu ke tingkap-tingkap Surga dan menembus masuk ke dalam atmosfir yang engkau perkatakan.
Harus terjadi suatu perubahan dalam bentuk penyembahan baik secara korporat maupun individu. Karena kini adalah waktunya di mana kita sebaiknya “membuat suara” pada saat kita berkumpul untuk menyembah. Menyembahlah dengan melepaskan suara baik engkau datang secara korporat maupun pribadi. Karena pada saat engkau datang, engkau harus dapat naik ke atas dan berbicara dengan tegas ke dalam atmosfir alam rohanimu dengan petunjuk-petunjuk profetik yang engkau telah terima untuk membuat perubahan. Penyembahan dengan suara sangatlah penting pada saat-saat transisi seperti sekarang ini. Bukalah tingkap-tingkap langit dengan penyembahan dan puji-pujianmu dan dapatilah suara Tuhan, lalu perkatakanlah dengan penuh otoritas pada atmosfir rohanimu. Biarkan angin Roh membawa suaramu itu ke tingkap-tingkap Surga dan menembus masuk ke dalam atmosfir yang engkau perkatakan.
Suaramu adalah ibarat sebuah jendela di antara jiwa dan roh. Pastikan dalam dirimu tak ada suatupun yang dapat menghalangi dan menutup suaramu. Suara yang menuntunmu ke dalam kegerakan untuk membawa perubahan itu, akan menuntun suara hatimu selaras dengan suara Tuhan. Suara hati adalah salah satu otoritas yang absolut dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Ketika suara hati kita selaras dan berinteraksi dengan Firman Tuhan, maka “tingkap-tingkap langit” akan menjadi jernih dan terbuka, tidak menjadi tembaga. Suara hati adalah pelita tubuh. Suara hati adalah mata rohani kita yang menyebabkan kita dapat melihat ke dalam dunia surgawi. Baca Matius 6 dan Mazmur 149.
Suara hati yang jernih dapat melihat ke alam spiritual dan mendengar suara Roh Tuhan. Kita harus mengatakan apa yang kita lihat dan dengar di alam roh itu! Bukalah mulutmu dan lepaskan keputusan-keputusan yang ada di dalam hatimu yang telah selaras dengan suara Tuhan! Ini adalah musim bagi pengakuan dan ketetapan. Apa yang engkau perkatakan saat ini akan menentukan masa depanmu. Jika engkau mau membersihkan suara hatimu untuk dapat melihat dan mendengar, maka pewahyuan yang sebelumnya tidak dapat masuk ke dalam pikiranmu akan mulai mendapatkan jalan untuk masuk. Ijinkan suara Tuhan bangkit dalam dirimu yakni suara auman Singa dari Yehuda yang akan mengaum dengan keras mengatasi suara auman dari musuh-musuh yang menyiksamu selama ini. Biarkan kepercayaanmu terhadap Tuhan didengar oleh semua orang. Meski musuh sepertinya mengaum-aum seperti singa yang menakutkan, dan mencari orang-orang yang dapat menjadi korbannya, namun di dalam dirimu ada suatu auman yang lebih kuat sedang dilepaskan saat-saat ini. Auman itu akan menantang auman dari musuh-musuhmu. Melangkahlah melampui hal-hal yang tampaknya tak terkalahkan di dalam hidupmu dan masuklah ke dalam sungai perubahan yang mengalir di hadapanmu dan biarkan sungai itu membawamu menuju ke tempat dimana engkau seharusnya berada. Dapatkan perisai perlindungan di sekelilingmu, dan lahirkanlah hal-hal baru yang telah Tuhan siapkan bagimu dan ditaruh di dalam hatimu. Bagian akhirmu atau masa depanmu akan jauh lebih besar dan dahsyat dibandingkan dengan bagian permulaan atau masa lalumu! Baca Hagai 2, Yeremia 1, Yehezkiel 33
No comments:
Post a Comment