Tuhan berkata, “Angkatlah suaramu! Lepaskan suaramu ke seluruh penjuru bumi! Berserulah, hai engkau yang mengasihi namaKu. Berdoa dan bernyanyilah, para sangkakala Yahweh, para peniup shofar Elohim, karena Tuhan Elohimmu sedang memperdengarkan suaraNya bergema dari surga menuju ke kedalaman jiwamu! Menarilah dan juga mengeranglah dari dasar-dasar bumi, karena itulah seruan doa syafaat yang timbul dari dalam dirimu!
“Aku telah melepaskan suatu intensitas syafaat yang jauh lebih besar yang takkan dapat engkau tahan pada waktu-waktu seperti ini. Jangan menahannya! Karena Aku telah memanggilmu dari antara debu sebagai pasukan pendoa syafaat yang berharga dan Aku mengenal namamu! Engkau telah Kupilih dan Kuurapi untuk menanggung isi hatiKu dan untuk membawa rahim kemuliaanKu, bahkan sebagai seorang ibu yang menanggung dan mengerang kesakitan untuk melahirkan sebuah kehidupan yang baru.
“Seperti seorang Bapa yang menanti dengan harap agar benihNya dilahirkan, demikianlah Aku menjagaimu dan menanti di sisimu untuk membawamu melewati setiap kesakitan, setiap kepedihan dan setiap duka. Di dalam kelemahanmu Aku telah menguatkanmu, meyakinkanmu bahwa engkau akan melewati api dari luka hati dan penderitaan jiwamu. Di dalam kelemahanmu, engkau telah merendahkan hatimu dan mengijinkanKu untuk menguasaimu agar engkau dapat melihat dan menyaksikan dengan matamu manifestasi dan upah dari penderitaan kasihmu kepadaKu! Engkau tidak menderita dengan sia-sia,” kata Tuhan, “Penderitaan kasihmu takkan pernah sia-sia!”
Generasi Para Pendoa Profetik
Ada suatu seruan Roh yang muncul dari generasi para pendoa profetik yang telah menjadi satu suara dengan telinga Tuhan, yang berkumpul di dalam Roh dari empat penjuru bumi. Suara ini adalah suara kesatuan dan kasih, untuk satu tujuan, saat mereka berkumpul setiap hari dalam satu hati dan satu pikiran, menyembah Tuhan Elohim di dalam Roh dan Kebenaran.
Itulah suara Tuhan yang ada di kedalaman jiwa setiap pendoa syafaat-Nya di seluruh penjuru bumi, yang mendengar panggilanNya untuk merendahkan diri mereka dan berdoa hingga Roh menjawab permohonan mereka. Mereka mendapati kekuatan Tuhan di dalam kelemahan mereka. Mereka telah belajar menyerahkan segenap hati, jiwa, pikiran dan tubuh mereka kepada perintah dan panggilan Tuhan.
Terlahir Dengan Naluri untuk Berdoa
Saat Tuhan menyatakan hatiNya melalui mereka yang berharga bagiNya, secara alami naluri mereka mengetahui bagaimana memanggil nama Yesus, berdiri sebagai perantara,
“Aku telah melepaskan suatu intensitas syafaat yang jauh lebih besar yang takkan dapat engkau tahan pada waktu-waktu seperti ini. Jangan menahannya! Karena Aku telah memanggilmu dari antara debu sebagai pasukan pendoa syafaat yang berharga dan Aku mengenal namamu! Engkau telah Kupilih dan Kuurapi untuk menanggung isi hatiKu dan untuk membawa rahim kemuliaanKu, bahkan sebagai seorang ibu yang menanggung dan mengerang kesakitan untuk melahirkan sebuah kehidupan yang baru.
“Seperti seorang Bapa yang menanti dengan harap agar benihNya dilahirkan, demikianlah Aku menjagaimu dan menanti di sisimu untuk membawamu melewati setiap kesakitan, setiap kepedihan dan setiap duka. Di dalam kelemahanmu Aku telah menguatkanmu, meyakinkanmu bahwa engkau akan melewati api dari luka hati dan penderitaan jiwamu. Di dalam kelemahanmu, engkau telah merendahkan hatimu dan mengijinkanKu untuk menguasaimu agar engkau dapat melihat dan menyaksikan dengan matamu manifestasi dan upah dari penderitaan kasihmu kepadaKu! Engkau tidak menderita dengan sia-sia,” kata Tuhan, “Penderitaan kasihmu takkan pernah sia-sia!”
Generasi Para Pendoa Profetik
Ada suatu seruan Roh yang muncul dari generasi para pendoa profetik yang telah menjadi satu suara dengan telinga Tuhan, yang berkumpul di dalam Roh dari empat penjuru bumi. Suara ini adalah suara kesatuan dan kasih, untuk satu tujuan, saat mereka berkumpul setiap hari dalam satu hati dan satu pikiran, menyembah Tuhan Elohim di dalam Roh dan Kebenaran.
Itulah suara Tuhan yang ada di kedalaman jiwa setiap pendoa syafaat-Nya di seluruh penjuru bumi, yang mendengar panggilanNya untuk merendahkan diri mereka dan berdoa hingga Roh menjawab permohonan mereka. Mereka mendapati kekuatan Tuhan di dalam kelemahan mereka. Mereka telah belajar menyerahkan segenap hati, jiwa, pikiran dan tubuh mereka kepada perintah dan panggilan Tuhan.
Terlahir Dengan Naluri untuk Berdoa
Saat Tuhan menyatakan hatiNya melalui mereka yang berharga bagiNya, secara alami naluri mereka mengetahui bagaimana memanggil nama Yesus, berdiri sebagai perantara,