1. Israel Masih Menjadi Biji Mata Allah, dan Milik PusakaNya
Berdoa dan berdirilah bagi Israel karena Israel masih sangat dekat di hati Allah. Zakaria 2:8 berkata, “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu–sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya.”
Berabad-abad sebelum Zakharia menubuatkan hal ini, Musa menulis sebuah pesan yang berisi gambaran yang sama:
“Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan….Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyang-bangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya.” Ulangan 32:9-11
Mazmur148:14 berkata, “Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.”
Alasan pertama kita harus berdoa bagi Israel tidak perlu terlalu rumit dan mendalam. Kita hanya harus berdoa bagi Israel karena saya ingin dekat dengan hati Allah dan kita ingin menjadi satu dengan cara pandang Tuhan terhadap umat pilihan-Nya itu. Jika Tuhan berkata bahwa Israel adalah biji mataNya, maka saya ingin berdoa dengan wawasan dan dengan cara pandangNya. Inginkah anda dekat dengan hati Tuhan? Maka dekatlah dengan hal-hal atau perkara-perkara, umat dan tujuan-tujuan yang dekat dengan hatiNya. Genapilah tujuan anda. Berdirilah teguh dan jadilah seorang penjaga bagi Israel!
2. Tuhan Menginginkan Hamba-HambaNya Untuk Dipenuhi Dengan Hati Yang Berbelas Kasihan
Berdoalah bagi Israel karena Tuhann menginginkan kita untuk dipenuhi dengan hati yang penuh belas kasihan atas kondisi dan keadaan Israel. Mazmur 102:13-14 berkata:
“Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.”
Saatnya telah tiba!
Saat saya mengedit rekaman doa dari album Prayers for Israel, saya berada di sebuah studio kecil di Kelowna, British Columbia, Kanada. Sejujurnya, itu adalah sebuah bangunan kecil dengan udara sekelilingan sangat dingin! Namun saat saya mendoakan Mazmur 102 bagi potongan lagu “It’s Time to Have Compassion,” Roh Kudus turun atas saya dan hati saya terbakar dengan api Allah. Saya mulai menangis. Mungkin saya sedang melepaskan suatu takaran hati-Nya pada saat itu. Anda tahu, Tuhan sangat menginginkan kita untuk berdoa, bukan dengan tangan yang terkepal karena kegeraman atau kemarahan karena menganggap diri kitalah yang paling benar, melainkan dengan hati yang penuh belas kasihan. Saya berseru agar Tuhan melembutkan hati saya. Anda pun, dapat meminta Roh Kudus agar memberikan kepada anda hati-Nya yang penuh belas kasihan terhadap Israel.
Tuhan ingin memberikan hatiNya kepada kita agar kita dapat berdoa bagi Israel dengan belas kasihan. Saatnya telah tiba bagi kita untuk menerima hati-Nya agar doa-doa kita akan jauh melebihi sekedar mengatakan kata-kata yang benar saja, atau bahkan doa yang bercucuran air mata. Inilah saatnya untuk sungguh-sungguh berbelas kasihan bagi Sion. Maukah anda bergabung?
3. Tuhan Memerintahkan Kita Untuk Tidak Beristirahat Bagi Dia dan Bagi Diri Kita Sendiri
Berdoa dan berdirilah bagi Israel karena Tuhan ingin mengukuhkan Yerusalem dan menjadikannya kemashyuran di seluruh bumi. Nabi Yesaya berkata:
“Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang dan janganlah biarkan Dia tinggal tenang, sampai Ia menegakkan Yerusalem dan sampai Ia membuatnya menjadi kemasyhuran di bumi” (Yesaya 62:6-7).
Jangan biarkan Ia tenang hingga apakah kokoh berdiri? Yerusalem! Ia tidak berkata Paris, Washington, D.C., London, atau kota-kota terkenal lainnya yang ada di muka bumi. Atau Ia juga tidak berkata tentang Konstantinopel, Athena, Damaskus, Moskow, Kairo dll. Ia berkata hingga Yerusalem menjadi kemashyuran. Menjadi apa? Kemashyuran! Banyak berita yang telah memberitahukan anda bahwa saat ini Yerusalem sungguh jauh dari menjadi kemashyurannya di bumi. Banyak orang mengutuki Yerusalem dan menyebut orang Yahudi dengan nama-nama yang bahkan saya sendiri tak berani menyebutnya dan tak dapat mengatakannya. Oleh karena itu kitalah yang harus mengangkat suara kita di dalam doa hingga ia menjadi kemashyuran – kemasyhuran yang mulia – di seluruh bumi.
Mengertilah dengan jelas: Bahwa ini semua bukan demi kepentingan kita! Tetapi demi Sion! Ini bukan tentang apa yang nyaman bagi kita, tetapi suatu prioritas yang amat penting saat ini! Alasan untuk tidak dapat berdoa akan muncul, alasan dimana kita dapat berdalih dengan banyak interupsi dalam jadwal anda cukup kuat untuk diajukan. Tetapi hanya cukup tetapkan hati anda untuk tetap teguh. Berdoalah hingga ......Yerusalem menjadi kemasyhuran di bumi.
4. Allah Ingin Bekerja Melalui Kita Demi Keselamatan Bangsa Israel
Berdoalah bagi Israel agar bangsa Israel diselamatkan. Saya telah membagi bahwa Tuhan ingin memberikan hatiNya yang penuh belas kasihan kepada kita dan air mataNya bagi Israel. Namun air mata dan belas kasihan bukanlah tujuan akhir Tuhan. Tuhan ingin kita dapat menerima dan mengerti isi hatiNya agar kita dapat berdoa dengan ke-akurasi-an dan pertimbangan yang tepat bagi keselamatan Israel.
Rasul Paulus berkata, “Aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati…Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan (Roma 9:2 , 10:1). Paulus juga berkata, “Bahkan, aku mau terkutuk…demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani. Sebab mereka adalah orang Israel…” (Roma 9:3-4).
Paulus bersedia dipisahkan dari Kristus agar saudara-saudaranya dapat mengenal Mesias mereka. Sungguh pengorbanan yang besar yang bersedia Paulus lakukan demi Israel !
Di satu konferensi penginjilan dimana pelayanan kami yang menjadi tuan rumah, kami kerap memasukkan “Israel Prayer Watch” secara khusus agar orang-orang percaya dapat mendengar, belajar, menerima, bersepakat, dan berpartisipasi. Di salah satu Israel Prayer Watches, ini saya menerima suatu penglihatan yang luar biasa indahnya. Saya memasuki cahaya putih Allah yang terang benderang. Saat saya melangkah memasuki cahaya ini saya melihat seorang pria berada di akhir terowongan itu, yang ternyata merupakan terowongan kasih Bapa yang sangat luas.
Lalu tiba-tiba, saya seperti terbang ke udara, dan melompat memasuki hati pria yang sedang berdiri di dalam terowongan cahaya kasih Bapa ini. Hati apostolik Tuhan berdebar kencang di dalamnya. Kata-kata di dalam detak jantung Allah bergema di dalam hati pria ini, yang ternyata merupakan gambaran dari Rasul Paulus. Lalu saya mendengar suara Tuhan, “Keinginan hati-Ku adalah agar semua orang Israel diselamatkan.” Hati saya tersayat. Saya menangis dan menangis demi keselamatan Israel.
Saya telah membaca ayat dari kitab Roma, yang ditulis oleh Rasul Paulus ini berulang-ulang. Saya telah berpuasa dan berdoa selama bertahun-tahun bagi Israel. Namun pengalaman tersebut terpatri dalam diri saya, sehingga saya menyadari satu hal penting: Kita harus terus berdoa bagi keselamatan Israel seperti obor yang menyala. Tuhan memiliki keinginan, Rasul Paulus memiliki keinginan. Apakah Anda berdoa dengan hati yang tersayat demi keselamatan Israel?
5. Tuhan Memerintahkan Kita untuk Berdoa Demi Kesejahteraan Yerusalem
Berdoa dan berdirilah bagi Israel karena Allah ingin memberkati Yerusalem dan penduduknya dengan damai sejahtera dan kebaikan-Nya. Daud, sang pahlawan pemazmur, mengasihi Yerusalem dan telah berkali-kali berperang baginya. Perang dan konflik yang memanas masih terus bergejolak hingga hari ini di daerah di Timur Tengah. Dorongan Daud dalam Mazmur 122 haruslah terus didoakan dan dinyanyikan di saat ini:
“Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!”
Renungkan hati Bapa yang terungkap di banyak Mazmur lainnya:
“Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu, untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti.” (Mazmur 10:17-18).
“Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka” (Mzm. 41:1). “Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin” (Mazmur 140:12).
Rasul Paulus juga mengasihi Yerusalem dan memikirkan kota ini serta kesejahteraan bagi penduduknya. Di dalam suratnya bagi jemaat di Roma, Paulus menulis:
“Tetapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus. Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka” (Roma 15:25-27).
Sekarang ini, dengan ratusan hingga ribuan imigran baru yang datang ke Israel sebagai aliyah, turisme yang mengalami penurunan, ketegangan dan tekanan, terorisme, perang dan rumor perang, ekonomi Israel jelas berada di ambang kehancuran. Kita harus mendoakan “shalom” Allah turun bagi kesejahteraan kota ini. Namun kita harus melakukan lebih. Saya sering mengutip apa yang dikatakan pendoa syafaat raksasa dalam jamannya, S. D. Gordon, “Anda dapat melakukan lebih dari sekedar doa saat Anda telah berdoa. Namun Anda tidak dapat melakukan lebih hingga Anda telah berdoa.”
Inilah saatnya pekerjaan kita untuk sejalan dengan iman kita. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kita, dan membangkitkan lebih banyak lagi orang yang mau memberi makan dan baju bagi orang miskin, mereka yang memberikan segelas air untuk “salah seorang dari yang paling hina ini.” Ya, di tanah Israel saat ini!
6. Penerimaan Bangsa Israel Akan Yesus Akan Membawa Kepada Kehidupan
Berdoa dan bertindaklah bagi Israel karena penerimaan orang Yahudi terhadap Yesus Sang Mesias akan menuntun kepada kebangkitan gelombang besar-besaran di dunia. Roma 11:15 berkata, “Sebab jika penolakan mereka [bangsa Israel] berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati?” Wow! Hidup dari antara orang mati!
Yesaya bernubuat, “Pada hari-hari yang akan datang, Yakub akan berakar, Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan hasilnya” (Yesaya 27:6). Ini lebih dari sekedar buah alami! Berdoa bagi Israel ialah salah satu kunci utama bagi kebangkitan dunia. Saat orang Yahudi dibangkitkan dari tidur mereka dan menerima Mesias, hal ini akan menciptakan percepatan ilahi ke dalam waktu sekarang dimana ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang, menerima Yesus sebagai Mesias mereka. Tak ada yang jauh lebih membawa dampak yang berkuasa saat Orang Yahudi yang telah Percaya kepada Kristus sebagai Mesias menginjili orang tentang Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Ingin melihat kebangkitan yang dahsyat di seluruh dunia? Maka berdoalah bagi Israel!
Penerimaan Israel akan Mesias yang mulia akan digunakan untuk mendorong kebangkitan rohani terbesar yang pernah terjadi di planet ini. Seluruh bumi akan dipenuhi dengan buah kebangkitan. Saya terus mendoakan hal ini hingga saat ini! Akahkah Anda bergabung?
7. Yesus Menghubungkan KedatanganNya Yang Kedua Kali Terjadi Saat Orang Israel Berbalik KepadaNya
Berdoa dan berdirilah bagi Israel karena Kedatangan Yesus Kedua sungguh dikaitkan dengan respon Israel terhadapNya. Yesus bernubuat sebelum kematianNya, “Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!’” (Mat. 23:39). KedatanganNya yang Kedua Kali jelas berhubungan dengan kembalinya bangsa Israel kepadaNya.
Perhatikanlah baik-baik! Allah tidak berkata bahwa penduduk Yahudi di kota Yerusalem takkan pernah melihatNya lagi. Tetapi, Ia berkata bahwa mereka takkan melihatNya hingga mereka siap untuk menyambutNya. Saat Ia pertama kali datang, Ia tidak diterima. Mesias tidak berniat untuk mengulang kembali skenario ini. Yesus berkata bahwa KedatanganNya yang Kedua takkan pernah terjadi hingga ada orang-orang Yahudi di Yerusalem yang menginginkan kedatanganNya dengan segenap hati mereka.
Inginkah Anda segera melihat Yesus datang kembali di masa Anda hidup? Mungkinkah kita dapat mempercepat kedatanganNya (2 Petrus 3:12)? Inginkah Anda melihat Yesus datang kembali? Maka berdoalah agar penutup atau selaput atau cadar atau selubung yang menutupi mata orang-orang Yahudi terlepas atau dikoyakkan (Roma 11:25), dan agar mereka dapat menyambut Yeshua Ha Mashiach sebagai Mesias mereka dengan hati yang terbuka.
Hana dan Simeon menghabiskan waktu mereka di Bait Suci menyiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan yang pertama yakni Juru Selamat kita yang mulia (Lukas 2:25-38). Ratusan bahkan ribuan Hana dan Simeon akan bangkit kembali di seluruh suku, kaum dan bangsa, mengambil tempat mereka di bait-bair pelayanan penyembahan dan doa syafaat, dengan memperhatikan dan berpuasa untuk menyiapkan jalan bagi kedatangan Mesias Yahudi kita yang Kedua kalinya, Yeshua ha Mashiach.
Mengapa kita harus berdoa dan bertindak untuk Israel? Karena Yesus yang mengatakannya, karena Yesaya mengatakannya, karena Daud Sang Pemazmur mengatakannya, dan karena Roh Kudus mengatakannya kepada kita di masa sekarang melalui pesan-pesan hamba-hambaNya, melalui hati kita, melalui pewahyuan akan Firman-Nya dll. Masih banyak ada alasan lainnya yang dapat dikemukakan bahwa kita harus berdoa syafaat dan bertindak bagi Israel. Pilihlah alasan apa saja yang Anda inginkan atau yang Tuhan taruh sesuatu dalam hatimu, namun lakukan sesuatu hal yang benar, bertindaklah, bersatulah dengan Firman Tuhan, berdoalah dan bertindaklah demi Israel! – James Goll
INI kehebatan Allah yang maha esa memelih Israel sebagai umatnya, membuat umat islam berperang sampai akhir zaman karena merasa iri, mengapa bukan bangsa Arab sebagai umat pilihan Allah ?
ReplyDeleteKemungkinan Allah menganggap bangsa Arab ismail sebagai budak dan tak lanyak sebagai bangsa pilahan.
Ya kalau Allah yang menentukan satu bangsa sebagai umatnya, siapa yang dapat melawan kekuasaan Allah ???