Tuesday, July 26, 2011

PERANG OBAMA ATAS ISRAEL (OBAMA’S WAR ON ISRAEL)

“Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat"” (Kejadian 12:1-3).
Sangat sulit untuk memberikan semua fakta yang berhubungan dengan konfrontasi pada hari Jum’at, tanggal 20 Mei 2011 yang lalu, antara Presiden Obama dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ini dimulai ketika Presiden Obama mengeluarkan pernyataan sehari sebelum ia berjumpa dengan Perdana Menteri Israel, Netanyahu. Dalam pernyataannya, Obama berkata bahwa Israel harus menyerahkan semua tanah yang Israel menangkan pada tahun 1967 dari orang Palestina dan sekutu teroris mereka, pada Perang Enam Hari (Six Day War). Ini adalah pernyataan yang sungguh mengejutkan karena dua alasan berikut : (1) pertama, tidak ada Presiden Amerika Serikat lain yang pernah meminta Israel untuk menyerahkan tanah sebanyak itu kepada musuh-musuh mereka; (2) kedua, ini tidak dapat dijadikan panutan bagi seorng presiden Amerika Serikat untuk membuat pernyataan seperti itu sebelum ia bertemu dengan perdana menteri Israel. Dick Morris menyebut konfrontasi menyedihkan antara kedua pemimpin ini adalah permulaan dari “Perang Obama atas Israel.”
OneNewsNow melaporkan (5/23/11) bahwa ribuan aktivis pro-Israel [yang terganggu oleh Obama] pada hari Minggu, dimana ia mengulangi komentar-komentar yang ia buat sebelumnya pada hari minggu tersebut, tentang Israel untuk kembali ke perbatasan sebelum tahun 1967. Di antara yang hadir adalah Laurie Cardoza-Moore, yang berkata bahwa “Sementara Obama mengklaim bahwa ia memberi dukungan terhadap Israel, banyak orang ragu apakah mereka dapat percaya apa yang dikatakannya, ketika ia berusaha untuk mengklarifikasi komentar-komentarnya pada hari kamis itu.” (ibid.)
Pengacara Jordan Sekulow, analis pertahanan nasional, berkata bahwa Presiden Obama telah menunjukkan anti-Israel, meski ia berusaha untuk menjelaskannya. Sekulow berkata, “Kalian memiliki anggota kongres Demokrat dari New Jersey, Robert Andrews – yang bukan seorang moderat dan liberal – mengatakan bahwa Obama condong ke Hamas, organisasi teroris yang telah diakui.”
Dalam jajak pendapat yang diselenggarakan oleh OneNewsNow, lebih dari 93%, ketika mereka ditanya bagaimana mereka menggambarkan sikap Presiden terhadap Israel, menjawab “menunjukkan sikap permusuhan, anti-Israel” (Chad Groening, “Obama’s Schizophrenic Policy,” OneNewsNow, 5/27/11).
Majalah Liberal Time, dengan sekuat tenaga menyerang Perdana Menteri Netanyahu, menyebut dia sebagai “kasar,” “provokatif,” “buruk,” dan “rendah diri” dengan mempertahankan perbatasan-perbatasan negerinya (Time, June 6, 2011, hlm. 25). Namun Governor Mitt Romney berkata, “Obama telah melempar Israel ke bawah bis” (ibid.).
Seorang komentator berita, Dick Morris, ia sendiri adalah seorang Yahudi, berkomentar lebih jauh. Dalam sebuah artikel yang berjudul “Perang Obama atas Israel” (Obama’s War on Israel),” Morris berkata, “tidak ada orang Yahudi Amerika yang menilai keberadaan bangsa Israel memainkan perannya sendiri lebih lama lagi. Presiden Obama melawan negara Yahudi dengan pidatonya pada hari kamis secara terbuka yang mendukung posisi Palestina dan merancang untuk memaksa Israel menyerahkan dominasi mereka atas tanah mereka sendiri.
Bagaimana kita bisa menafsirkan tawaran agar Israel kembali ke perbatasan sebelum tahun 1967-nya dan bahwa ini menjadi titik poin untuk negosiasi-negosiasi lebih lanjut?... Perbatasan sebelum tahun 1967 dapat ditempuh hanya dalam waktu empat jam dengan jalan kaki dan kurang dari lima belas menit dengan mengendarai kendaraan. Hanya satu menit terbang dengan jet.
Memaksa Israel untuk tidak mempertahankan perbatasan-perbatasan itu tidak membuka solusi. Ini adalah pembukaan modern yang setara dengan solusi akhir dari Hitler yakni penghancuran Israel dan tujuh juta orang Yahudi yang hidup di sana.
Siapa yang dapat menganggap penyusutan Israel akan memenangkan orang-orang Arab dibandingkan dengan pemisahan Czechoslovakia memenangkan Hitler?... Dalam sekejap akan mengusir keluar orang-orang Yahudi yang tinggal di sana lebih dari enam puluh tahun, tidak ada kompromi apapun yang mereka akan terima.
Konsekuensi bagi orang-orang Yahudi yang telah mendukung Demokrat dan Obama sangat dalam. Setiap mereka sekarang harus membuat pilihan, dengan tegas dan tanpa ruang untuk kebohongan, antara dukungan mereka terhadap Obama atau dukungan mereka terhadap Israel. Ini bukanlah tentang Israel atau Partai Republik yang