Thursday, October 14, 2010

Jerat-Jerat Roh Ketakutan di Akhir Zaman dan Pemulihan dari Tuhan – Goliat dan Daud Masa Kini

Dalam sepanjang sejarah, masa-masa kegelapan roh yang terjadi di dunia ini adalah suatu tanda untuk kesempatan yang luar biasa dalam membangun suatu hubungan yang intim dengan Tuhan, sebagai “sahabatNya dan mempelaiNya.” Mereka yang mengerti dan mengambil kesempatan itu, dunia akan mengenal mereka sebagai “murid-murid Tuhan” dan secara otomatis akan turut ambil bagian dalam sifat keilahianNya. Melalui sifat kekudusanNyalah maka kuasa ilahiNya akan diberikan kepada kita dan akan menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan untuk “hidup dalam kesalehan.”
Alkitab mengatakan bahwa kita telah menerima janjiNya yang indah dan berharga sehingga kita turut ambil bagian dalam kuasa ilahiNya untuk terluput dari hawa nafsu dunia ini:
“Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” – 2 Petrus 1:3-4
Seorang sahabat dapat disebut sebagai seorang kawan atau saudara terdekat apabila  memiliki hubungan yang saling menguntungkan satu dengan yang lainnya. Menurut Keluaran 33:11, Tuhan berbicara muka dengan muka dengan Musa seperti seorang sahabat yang berbicara dengan sahabatnya! Sahabat Tuhan adalah seorang yang dapat dipercaya. Kita harus tiba kepada pelayanan pewahyuan dimana kemuliaanNya dapat dipercayai. Rasul Paulus mengingatkan kita dalam I Korintus 4:1-2 untuk tidak hanya menjadi pembawa kuasa dan rahasia Allah, namun juga menjadi hamba yang dapat dipercayai.
Sahabat Mempelai Pria adalah orang  yang menolong merencanakan dan mengatur pernikahan yang akan dilangsungkan. Demikian pula Tuhan harus bisa yakin kepada sahabat-sahabatNya agar Ia mencurahkan mereka dengan kuasaNya dan inilah pesan ilahi yang akan disampaikan bagi umatNya saat ini.
 Mereka yang telah dewasa dan saleh akan merasa bahwa inilah musim lawatan dan persahabatan dengan Allah. Bahkan di saat badai bergelora di sekeliling kita, kita tetap dapat berkata, “semuanya baik-baik saja begitu juga jiwaku… selama Yesus menjadi sahabatku.” Tak peduli akan kelaparan, wabah, dan badai, selama mereka memiliki Yesus sebagai sahabat mereka.


Pemulihan dan Penyembuhan
Sahabat-sahabat Kristus akan memulai suatu musim rohani dan pemulihan dalam dunia nyata.
“Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat! Sebab Aku melentur Yehuda bagi-Ku, busur Kuisi dengan Efraim, dan Aku mengayunkan anak-anakmu, hai Sion, terhadap anak-anakmu, hai Yunani, dan Aku akan memakai engkau seperti pedang seorang pahlawan.” – Zakaria 9:12-13
Musuh kita, yang ingin mencuri, membunuh dan membinasakan, telah berhasil menjarah milik pusaka umat Tuhan selama berabad-abad sebelumnya. Namun begitu, keadilan ilahi akan menuntut ganti rugi. Termasuk didalamnya milik pusaka rohani kita, dan juga sumber-sumber natural yang seharusnya menjadi hak umat Tuhan. Inilah sumber resolusi utama Gereja di masa krisis ekonomi.
Hubungan masa lalu yang telah dihancurkan oleh iblis juga akan dipulihkan. Hubungan yang rusak oleh rumor dan gosip akan secara ajaib dipulihkan oleh Tuhan jika sahabat-sahabat Tuhan mau memintanya melalui doa dan permohonan. Ini adalah hal yang penting bagi Tuhan yang harus kita perjuangkan.
Tuhanlah yang memulihkan segala pelanggaran dan yang memperbaiki tembok yang rubuh. IA-lah yang memperbaiki jalan-jalan dan rumah-rumah, dan yang membuka sumur-sumur tua. Dalam Yesaya 58:12
“Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan “yang memperbaiki tembok yang tembus,” “yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.”
Hasrat dan keingingan utama Allah bagi umatNya adalah untuk memulihkan dan memperbaharui perjanjian antara surga dan bumi dan memberi Roh keberanian dan keteguhan hati bagi mereka; lalu kita akan merubuhkan benteng musuh dan menjarah tendanya dan mengarahkan kembali mereka yang telah terhilang ke tempat yang tepat dalam Tubuh Kristus. Kita akan mulai mencari saudara-saudara kita yang hidup dalam ketakutan, pengasingan dan membawa mereka berjalan bersama Kristus.

Mengalahkan Ketakutan
Banyak orang saat ini mengalami berbagai macam dan tingkat ketakutan. Takut akan kegagalan telah memenjarakan banyak umat Tuhan dengan mencegah mereka menggunakan karunia rohani mereka dan berjalan di dalam ketaatan terhadap Roh Kudus. Yang lain melawan rasa takut akan pernikahan mereka dan/atau keadaan fisik, emosi, dan rohani mereka atau anak-anak mereka. Yang lain terus berjuang melawan rasa tidak aman dalam keuangan akan masa depan mereka dan anak-anak mereka. Semua ini seharusnya adalah hal-hal yang dapat dan harus mereka serahkan kepada Tuhan untuk perlindungan dan pemeliharaanNya. 1 Petrus 5:6-7 berkata :
“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Jelas, raksasa goliat yang tampil di hari-hari terakhir ini adalah roh ketakutan untuk menjauhkan umat Tuhan dalam meraih janji-janji mereka. Meski begitu, impartasi anugerah dan perkenanan Tuhan hari-hari ini akan membawa mereka muncul sebagai pemenang-pemenang hebat yang akan pernah dilihat oleh gereja. 2 Timotius 1:7 berjanji :
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
Ketakutan selama ini hanya dianggap sebagai suatu emosi yang dicirikan dengan rasa gusar, gelisah, dan tegang; kerap disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau hal yang menyedihkan; baik nyata atau yang hanya sekedar dibayangkan, yang menghasilkan perasaan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.
Tetapi sesungguhnya ketakutan adalah suatu “roh ketakutan” dan bentuk hukuman serta perbudakan rohani. Roh kegelapan ini mengemban tugas kejam yang berusaha mencuri benih destiny dan tujuan yang dibangkitkan di dalam hati umat Tuhan. Tuhan telah mengenal kita sebelum dasar dunia dijadikan. Mereka yang menjadi milikNya telah ada di dalamNya sebelum mereka diciptakan. Ia mengetahui semua yang bersungguh-sungguh mencariNya dan bagi merekalah IA menanamkan benih ilahi dari “desain dan destiny Kerajaan”. Benih ini kini sedang dibangunkan dan diaktivasi di dalam mereka namun kesukaran-kesukaran kita telah menghalangi kita untuk menerima hasilnya. Kini kita berada di ambang “Kebangkitan Agung” lainnya.

Menghilangkan Jerat Ketakutan
Pewahyuan berikut ini akan menunjukkan bahwa pada saat kita memberi tempat bagi roh ketakutan maka roh ini akan menjauhkan kita dari panggilan dan destiny kita. Menyadari akan plot dan rencana ini adalah suatu keharusan agar kita dapat merangkul perbendaharaan Elohim untuk mengalahkan jerat-jerat ini.
Jerat dari roh ketakutan yang pertama adalah kegilaan dan ketidakstabilan mental. Hasrat musuh adalah membuat ketakutan di hati manusia, yang sebenarnya untuk menciptakan kerusakan dalam pikiran kita yang membuka pintu bagi berbagai bentuk khayalan, depresi, dan kecemasan.
Kegilaan dan ketidakstabilan mental, lahir dari akar ketakutan. Karena lemahnya kepercayaan dan kekuatan diri, membawa seseorang pada pilihan akan hal-hal yang biasanya dihindari atau tidak pernah diperhitungkan seperti meminum minum-minuman keras dsb. Inilah hanyalah salah satu ekspresi dari “kegilaan mental.” Termasuk juga hubungan yang tidak sehat, ketiadaan tanggung-jawab akan keuangan dan yang lainnya atau pengejaran akan hiburan-hiburan yang berlebihan atau menghabiskan waktu dengan sia-sia, yang seharusnya dibutuhkan untuk meraih KerajaanNya.
Jerat dari roh ketakutan yang kedua adalah ketakutan akan penyakit dan kelemahan. Inilah rencana musuh kita untuk menciptakan perasaan tidak aman dan kecemasan melalui laporan kesehatan dan penyakit yang timbul agar kita tidak meraih destiny ilahi dan rancangan kerajaanNya dengan ketetapan hati dan iman. Terjangkitnya banyak wabah penyakit dan epidemi lainnya hari-hari ini, telah menyebarkan racun ketakutan dan rasa tidak aman akan penyakit dan kelemahan tubuh. Gereja Tuhan seharusnya dapat bergairah dengan mengetahui bahwa oleh bilur-bilurNya kita sudah disembuhkan dan Ia yang ada di dalam kita jauh lebih besar dibandingkan dengan roh-roh yang ada di dunia ini.
Musuh terakhir yang tersingkap dalam menyebarkan ketakutan adalah ketakutan akan kondisi keuangan. Amatlah jelas bangsa-bangsa sedang mengalami kesulitan ekonomi. Para analis dan ahli ekonomi secara terbuka mengakui bahwa kejatuhan ekonomi diawali oleh ketakutan publik dan kesalahpahaman.
Ketidakstabilan ekonomi juga dipicu karena adanya laporan penyalahgunaan dan kejahatan perusahaan dan pemimpinnya serta buruknya keputusan politik yang diambil. Namun kita percaya bahwa Tuhan masih tetap menggunakan bangsa-bangsa untuk melahirkan tujuan ilahi dan terus mendukung Israel. Sesungguhnya pertobatan dan kembali kepada kebenaran harus disadari oleh Gereja, yang akan melahirkan tujuan ilahi di masa-masa penyegaran dari HadiratNya (Kis. 3:19).

Rencana-rencana Musuh
Ketakutan yang belum dihilangkan akan memberi tempat bagi satu atau lebih dari ketiga musuh tersebut di atas untuk menguasai seseorang. Roh-roh ini juga akan berusaha mencemari orang-orang kudus dan menghalangi Gereja Tuhan yang berusaha untuk memasuki tempat pengurapan dan kelimpahannya.
Langkah pertama dalam mengatasi rencana musuh tersebut adalah dengan membawa mereka keluar dari kegelapan menuju kepada terang. Musuh benci saat rencananya disingkapkan (yang secara jelas dinyatakan dalam 2 Raja-Raja 6:11-12). Dengan meraih pengertian yang jelas akan rancangannya, kita akan lebih memperkuat diri kita melalui Firman Tuhan dan menyesuaikannya melalui doa dan pernyataan iman kita.
Saat Israel mendengar perihal Goliat, mereka menjadi resah dan lari ketakutan waktu melihatnya. Analogi ini menunjukkan tujuan dan rencana musuh kita. Hanya oleh anugerah Tuhanlah maka kita dapat memahami hal-hal seperti ini agar kita bisa berdiri tegak didalam iman dan berdoa untuk menang.
“Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” – Roma 8:15-17

Para Pemenang dan Generasi Daud
Akan ada sekumpulan orang yang bangkit dari belantara yang mengalahkan “singa” dan “beruang” dengan penuh keyakinan di dalam pengurapan Tuhan dan tidak takut untuk mengalahkan musuh-musuhNya. “Daud-Daud” masa kini ini akan menjadi baik penyembah maupun pahlawan yang telah mendengar suara Tuhan di padang belantara/padang gurun.
Roh ketakutan berperan sebagai pemimpin pasukan setan. Seperti Daud, kita merasa tak mampu menang atas musuh ini. Namun, kita tidak datang atas nama atau kekuatan kita sendiri, namun di dalam nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel, yang dilawannya (1 Samuel 17:45).

Batu Otoritas Apostolik yang Licin di Tangan Daud-Daud Masa Depan
Saat kita berfungsi di dalam pemerintahan Allah melalui otoritas apostolik yang sejati, maka kita akan mengalahkan musuh dan menghancurkan kubu-kubunya. Daud mampu berdiri dengan berani di hadapan “Goliat” karena ia tahu janji miliknya dan Siapa pemilik hidupnya.
Begitu pula Daud mengetahui benih kecurangan dan kefasikan yang dimiliki Goliat. Perbedaan yang jelas seperti itu diantara keduanya akan semakin nyata di musim mendatang ini. Tak ada lagi garis pemisah yang kabur antara mereka yang menjadi milik Yesus dan yang menjadi milik dunia.
“Supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan MENDAHULUI TUHAN UNTUK MEMPERSIAPKAN JALAN BAGINYA.” – Lukas 1:74-76
Inilah tantangan saat ini yang telah menghalangi banyak orang melalui intimidasi dan kegentaran yang berkaitan dengan pelayanan, kesehatan, keuangan dan keluarga mereka.
Meski saudara-saudara Daud yang lebih tua menyaksikan nabi Samuel menuangkan minyak urapan ke atasnya, tetapi justru merekalah yang memarahinya karena kesediaannya melawan jagoan musuh. Namun, hal ini tidak menghalangi Daud untuk memenuhi destinynya dan menunjukkan kemenangan Elohim.
Kita tidak boleh mengijinkan cercaan dari dalam benteng kita sendiri menghalangi kita untuk melakukan tugas dan tujuan ilahi kita. Demonstrasi Tuhan sebagai Pahlawan dan Pemimpin Bala Tentara Surga akan mengalahkan para “Goliat” dan melepaskan tentara surgawi yang akan menghancurkan sarang musuh. Banyak rekan-rekan kita yang tertawan oleh pasukan musuh. Kerinduan Bapa adalah untuk membebaskan mereka. Ibrani 12:28-29 berkata:
“Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.”
Saat ini, kita sungguh dihadapkan pada pilihan – Iman atau Rasa Takut. Iman bekerja melalui kasih, namun amarah dan kekecewaan adalah buah dari rasa takut – P.K. Davis


No comments:

Post a Comment