Thursday, October 7, 2010

Saatnya untuk menari!

Tuhan datang kepada saya dalam suatu mimpi dan memandang saya, sangat dekat dengan wajah saya, dan berbisik, "Saatnya untuk menari." Lalu Ia memulai suatu "Tarian Baru" dengan gerak kaki yang sempurna, kaki-kaki tersebut menari dan berdetak, sangat dahsyat. Saat saya sedang begitu terluka, Tuhan berkata, "Saatnya untuk menari. Saatnya untuk berperang, menari ialah berperang." Ia mendetakkan kaki-Nya, dengan ritme baru. Bukan selangkah atau dua langkah saja, Ia mendetakkan kaki untuk keadilan/penghukuman atas semua ketidak-adilan, dengan kaki-Nya sendiri. Ia berkata, "Hanya nantikan saja hingga seluruh bumi bergabung dengan-Ku dalam tarian ini, beberapa dari umat-Ku telah bergabung dengan-Ku dan Aku terus memanggil mereka saat ini, namun umat-Ku hanya menari hanya saat hati mereka sedang tertekan oleh karena masalah mereka sendiri."
Lalu Ia datang kepada saya dan berkata, "Aku mau engkau bertemu beberapa dari sahabat-sahabatKu." Lalu Tuhan membawa saya dalam roh pergi melewati ke bagian tengah bumi. Saya hampir tak dapat berdiri. Hati saya hancur. Saya melihat kebawah dan terlihat seperti sebuah bom jatuh tepat di samping saya. Kami berjalan di jalan yang amat sangat ramai. Tuhan berjalan di depanku sedangkan saya karena merasakan suatu rasa sakit dan penderitaan dalam roh saya, ingin sekali agar Tuhan berjalan perlahan-lahan saja, namun ini bukanlah mengenai saya. Ia mau saya merasakan suatu penderitaan yang terjadi di tempat itu, sebab Ia mau hati saya mengenal, merasakan dan mengambil bagian penderitaan disitu seperti seolah-olah itu adalah penderitaan saya. Tuhan menunggu saya untuk berjalan disampingNya. Dan tempat itu adalah Israel.
Kemudian saya melihat Tuhan seperti mencondongkan kepala kepada seseorang, seolah hendak memberi salam dan berkata, "Syaloom". Ia tak berbicara, hanya mencondongkan kepala. Ia memandang mata mereka dan menyondongkan kepalaNya dan saya melihat orang yang didatangiNya, tiba-tiba mata mereka membesar. Saya juga melihat ke dalam hati mereka seperti menyala terang, hanya seketika, Yesus membuka hati mereka dan mereka dapat MELIHAT-NYA, sebagai Yesus, Sang Mesias. Saya dapat melihat ke dalam mereka saat kami berjalan di jalan-jalan Yerusalem pada waktu dimana tiba-tiba mata hati mereka dibukakan oleh Tuhan dan suatu terang mulai bersinar dalam hati mereka.
Beberapa orang diantara mereka saya tahu mempunyai wewenang, yakni para pemimpin dalam golongan Yahudi, Rabbi-Rabbi. Saya dapat melihat sejenak Tuhan membuka mata mereka dan saya melihat Tuhan menampakkan diriNya. Ia menampakkan diriNya kepada beberapa Rabbi-Rabbi di daerah itu, dan hanya dalam sekejap, suatu api penglihatan mulai membakar hati mereka, dalam hitungan detik hati mereka terbuka. (Masmur 102:17 - "Bila Tuhan sudah membangun Zion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya.")
Tuhan membawa saya untuk mengikuti Rabbi-Rabbi ini ke loteng atas mereka dan saya melihat mereka jatuh berlutut dan menangis dan berkata, “Ini merubah SEMUANYA. Ini merubah SEMUANYA.” Saya dapat melihat Tuhan berdiri dan meniup api dalam hati mereka dan api mulai menyala sedikit demi sedikit dan semakin besar hingga di luar kendali mereka. Saya melihat api dalam hati mereka menjadi seperti “api yang menutupi seluruh tubuh mereka." Saya melihat api ini terus menyala hingga hari yang ditentukan tiba saat Rabbi-Rabbi ini sudah tak dapat menahan lagi dan mereka akan berteriak di atas gunung-gunung, "Yeshua adalah Mesias"......YESHUA ADALAH MESIAS!" Saya lalu berpikir bagaimana doa-doa kita dalam pertemuan-pertemuan doa akan mengakibatkan Tuhan Yesus muncul dalam kemuliaan-Nya, Ia sungguh,sungguh mulia.
Saya lalu menoleh dan saat pertama kalinya saya memandang wajah Yesus dan air mata yang jatuh di pipiNya dan saya mendengar IA berkata, "Oh Yerusalem, Oh Yerusalem." Saya merasakan dalam hati saya suatu perasaan belas kasihan dan cinta yang dimilikiNya bagi Israel. Dan saya merasakan rasa sakit seorang kekasih yang tidak dapat merasakan cinta dari yang dicintaiNya sebagaimana cintaNya kepada Israel dan Ia memandang saya dan berkata, "Sampai engkau merasakan hatimu terluka dan hancur seperti yang Kurasakan , engkau tak mengenal Israel dan engkau tak mengenalKu." Entah bagaimana dalam hatiku saya lalu dapat merasakan cintaNya yang begitu mendalam bagi Israel. Seperti Yakub mencintai Rahel, seperti Elkana mencintai Hannah, namun belas kasih dan cintaNya begitu penuh dan menyeluruh melebihi cinta jasmaniah yang dapat kita pahami. Saya menangis dan tak dapat berhenti, saat saya berpikir bahwa saya tak sanggup lagi dan terjatuh di lantai, Ia berbisik, "Saatnya untuk menari."
Tiba-tiba saya berada di tembok ratapan dan Tuhan memulai lagi, menghentakkan kakiNya, menghentakkan suatu ritme , tarian ini mempunyai gerakan kaki yang begitu sempurna yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Tuhan selalu menari pada saat saya merasa begitu terluka dan berduka, Tuhan akan berkata, "Saatnya untuk menari." Saya dapat merasakan kehadiran suatu Otoritas dan Kuasa dalam tarian ini, menari untuk keadilan atas semua ketidak-adilan. Oh alangkah indahnya menyaksikan saat Anak Allah menari dengan gerakan kaki yang begitu sempurna, berputar dan berdansa untuk keadilan atas ketidak-adilan. Yesus terus mengatakan, "Saatnya untuk menari. Saatnya untuk menari." ada tarian baru yang muncul, yang muncul pada saat kita menyembah-Nya dan mempunyai hati yang hancur bagi dunia yang akan binasa ini, bagi mereka yang terlupakan, namun yang disebut oleh Tuhan sebagai sahabat-sahabatNya, sebagai kekasihNya, dan saat hati kita sungguh hancur, SAAT ITULAH saatnya menari. Oh alangkah indahnya saat RAJA atas segala raja, Hakim atas seluruh bumi dengan kaki yang begitu sempurna tetapi mempunyai bekas luka oleh karena kasih, mulai berdansa dan menghentakkan kaki atas semua ketidak-adilan. Sebuah tarian yang mempunyai suatu makna dan tujuan. Hentakkan kakimu dengan suatu tujuan dan makna! Saatnya menari! Saya merasakan dalam mimpi dimana saya berjalan di jalan-jalan Yerusalem, lalu ke tembok ratapan dimana Ia memulai tarianNya. Saya tahu bahwa Ia telah menampakkan diri kepada orang-orang penting dalam golongan Yahudi, bahkan Rabbi tertinggi dalam golongan Yahudi, ditengah-tengah tarian-Nya, dan saya melihat mata mereka terbuka. Saya dapat melihat ke dalam hati, hati mereka mulai bergejolak. Saya melihat Tuhan menaruh dalam hati mereka, suatu "pengenalan" bahwa Dia-lah Sang Mesias itu. Saatnya telah tiba ketika Rabbi-Rabbi tertinggi yang ada di bumi dalam waktuNya, akan dibuat bergejolak di hati mereka dan hati mereka akan bergejolak dan mereka akan berlari ke tempat-tempat tertinggi di Yerusalem dan seluruh Israel dan berseru, “Yeshua adalah Mesias, Yeshua ADALAH MESIAS”!
Diberkatilah Dia yang datang dalam Nama Tuhan. Saat ini, mereka masih berusaha menyembunyikannya dalam diri mereka sambil terus bertanya-tanya kepada diri mereka sendiri apakah semua itu adalah kebenaran . Tetapi kini telah tiba saatnya dan juga pada hari-hari selanjutnya, Yesus sedang membuka diriNya bagi mereka dan membuka mata hati manusia dan menyalakan api dalam tulang tulang mereka yang telah kering itu. Kulihat Rabbi-Rabbi ini melonjak-lonjak dengan Firman Tuhan, meneriakkan kehadiranNya. Ya, semua itu sedang terjadi, saatnya telah tiba dan sedang terjadi saat ini.
Yeremiah 20:9 - "Tetapi apabila Aku berpikir, "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan Firman lagi demi nama-Nya,"maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti menyala-nyala,terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.” – Yulie Meyer

No comments:

Post a Comment